Selasa, 17 Juli 2012

Baju Ketaatan Palsu


Baju Ketaatan Palsu
Saudaraku…

Barangkali kita masih mampu membaca strategi racikan setan dan mengenal tipu dayanya berupa maksiat.

Barangkali kita mampu mendengar dengan jelas bisikan lembutnya kala mengajak kita melakukan dosa.

Dan kita masih mampu menggelengkan kepala pertanda menolak tawaran-tawaran panasnya.

Tapi yang paling berat adalah saat setan memberi kita baju ketaatan dan sarung amal shalih serta selimut ibadah. Yang karenanya sering kita tergelincir dan terjatuh saat mendaki puncak ubudiyah kepada Allah SWT.


Dan itulah yang diisyaratkan oleh DR. Mustafa Siba’i dalam ulasannya:

Setan memancing kita untuk mendekati wanita (jelita) dengan dalih ia adalah insan lemah yang memerlukan perhatian istimewa.

Ia menawarkan kita untuk menggapai dunia dengan dalih agar dunia tidak menguasai dan mempermainkan kita.

Ia mengajak kita mendekati orang-orang yang berperangai buruk dengan alasan agar kita dapat memberi hidayah kepada mereka.

Ia membawa kita ke perkumpulan orang-orang zalim untuk berbasa basi dengan mereka dengan argument kita bisa menasihati mereka.

Ia mengajak kita untuk mengintai kesalahan dan kelemahan orang yang berseberangan dengan kita dengan dalih untuk membuka pintu amar ma’ruf dan nahi munkar.

Ia mengajak kita memisahkan diri dari jam’ah (yang kita berjuang di sana) dengan dalih kritis menyuarakan kebenaran (karena ada sisi kelemahan dalam jama’ah itu).

Ia mengajak kita menarik diri dari medan dakwah dengan argument fokus membenahi diri sendiri.

Ia mengajak kita meninggalkan amal shalih dengan dalih beriman kepada takdir.

Ia mengajak kita untuk mengabaikan majlis ilmu dengan alasan menyibukkan diri dengan ibadah.

Ia mengajak kita meninggalkan ladang perjuangan dengan dalih bahwa manusia sangat membutuhkan sentuhan nasihat kita.

Ia mengajak kita meninggalkan sunnah dengan dalih mengikuti jejak orang-orang shalih.

Ia mengajak kita sesekali waktu berbuat sewenang-wenang dengan dalih agar kita memiliki rasa tanggung jawab di hadapan Allah dan mengukir sejarah (dengan merubah kesewenang-wenangan).

Ia mengajak kita berlaku zalim terhadap sesama dengan dalih menghadirkan rasa kasih sayang terhadap orang-orang yang teraniaya.

Saudaraku…

Dalam banyak ayat Allah SWT memperingatkan kita agar waspada terhadap tipu daya setan. Di antaranya adalah firman-Nya, “Dan janganlah kamu mengikuti jejak langkah setan. Karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” Al Baqarah: 208.

Namun faktanya, terkadang kita harus jatuh bangun menghadapi perangkapnya. Terlebih di musim dingin ini, tawaran selimut hangat, jas abu-abu dan sarung cap gajah duduk serta sarung tangan ketaatan sering membuat kita terlena dan tertidur pulas. Wallahu a’lam bishawab.

Tidak ada komentar: